Alasan Mengapa Perlu Support Usaha Teman

Memiliki usaha sendiri mungkin merupakan dambaan semua orang. Eh tapi apakah semua orang sepemikiran dengan saya? Jika iya, maka saya akan menyemangati dan turut mendoakan agar niat kita memiliki usaha terlaksana.

Memiliki usaha sendiri artinya kita siap dengan segala konsekuensinya, termasuk tidak mendapat gaji tetap setiap bulannya. Punya usaha sendiri artinya kita harus memberikan energi yang lebih agar produk atau jasa yang kita jual bisa laris di pasaran.

Saya saat ini sedang punya usaha sembako. Itupun karena suami terkena badai pandemi di tahun 2022. Bersyukurnya saya termasuk orang yang senang jualan. Dari SMA saya sudah mulai menjual produk seperti sepatu, kaos khas Yogyakarta yaitu merk Dagadu.

Saya akui memulai usaha pertama kali itu berat sekali. Termasuk ketika dalam sehari tidak ada orang yang membelinya. Motivasi terbesar seorang pedagang adalah ketika barang dagangannya laris terjual setiap hari. Selain mendapatkan profit, juga pasti usahanya akan mulai dikenal masyarakat sedikit demi sedikit.

Ketika saya memulai usaha pertama kali, yang kami lakukan adalah promosi ke lingkungan tetangga terlebih dahulu. Jika ada yang bertanya kenapa buka warung sembako, maka saya akan bercerita apa adanya saja jika suami terkena imbas pandemi.

Bukan bermaksud meminta belas kasihan dari orang lain, namun kenyataannya seperti itu. Setelah beberapa lama saya bersama suami jualan sembako, lalu melihat ada penjual makanan lain yang berusaha menjajakan dagangannya, saya pun menjadi iba.

Sebisa mungkin saya akan membeli berbagai produk makanan atau apapun yang bisa digunakan dari pedagang yang terlihat sangat membutuhkan. Hal ini sebagai bentuk refleksi atas apa yang telah saya dan suami alami ketika awal-awal terimbas pandemi. Hal ini sekaligus sebagai bentuk support usaha orang lain yang ingin serius dalam berniaga.

Support Usaha Teman: Bentuk Rasa Setia Kawan

Saya juga memiliki beberapa teman yang berjualan online, entah itu makanan, skincare dan berbagai macam produk lainnya. Kok bisa tahu, sebab saya sering intip melalui Whatsapp Story mereka dan cukup berguna ketika saya membutuhkan beberapa barang yang bisa dibeli dari teman tersebut.

Lalu muncul ide untuk support usaha teman, dimana mungkin kontribusi saya tidak besar namun sekadar ingin membantu dalam melariskan dagangan teman. Hingga akhirnya saya putuskan untuk tidak hanya support usaha teman saja melainkan usaha milik orang lain yang tidak saya kenal sama sekali.

Sebagai contoh, ketika pagi di depan rumah suka lewat penjual nasi bungkus seharga 7.000,-. Mbak Fera, begitu saya biasa menyebut namanya. Saya pun berinisiatif untuk membeli nasi bungkusnya setiap beberapa hari sekali. Lalu terkadang ada juga penjual jamu keliling yang kerap menawarkan jamu dan kue seperti donat. Maka sesekali saya pun memanggil mbak jamu tersebut untuk melariskan dagangannya.

Beberapa alasan saya ingin support usaha teman, antara lain:

1. Berbagi Rezeki

Walau mungkin saya buka seorang crazy rich namun sebisa mungkin hidup ini harus berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan. Mungkin bagi pedagang makanan seperti mbak Fera, uang 20ribu sangatlah berarti, sementara jika saya bisa mengeluarkan 20ribu untuk membeli nasi bungkusnya maka tentu akan sangat bermanfaat.

Saya punya kebutuhan hidup namun entah mengapa merasa lega manakala bisa support usaha orang lain yang mungkin tak seberuntung saya.

2. Melariskan Dagangan

Kebayang gak, ketika melihat dagangan seorang penjual makanan yang belum laku terjual padahal hari sudah sore. Apalagi jenis makanan yang dijual mudah basi dan berbau, tentu akan rugi banyak jika tak segera laku.

Jika saya melihat hal itu maka saya akan membeli dagangan dari orang tersebut, minimal agar bisa membantu menghabiskan barangnya. Saya berharap uang penjualan dari saya bisa memutar modalnya keesokan hari. Saya saja senang jika sembako di rumah laris, apalagi orang lain yang belum laku juga dagangannya sampai sore.

3. Refleksi Rasa Syukur

Percaya atau tidak jika kita membantu membeli dagangan teman, merupakan bentuk rasa syukur. Daripada membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak berguna, akan lebih baik jika digunakan membeli barang dagangan milik teman. Toh barang dagangan itu bukan barang terlarang bukan.

Jika kita tidak membutuhkannya, maka bisa diberi ke orang lain yang lebih membutuhkan.