Teman Kerja Bermuka Dua, Ini yang Harus Dilakukan
Dalam dunia kerja selalu ada saja permasalahan, entah itu dengan pimpinan atau juga dengan teman kerja. Namanya hidup selalu ada saja kejadian yang tidak kita inginkan, salah satunya di tempat kerja.
Dari usia 25 tahun saya sudah bekerja ikut orang. Menjadi pegawai tentu banyak suka dukanya. Apalagi posisi kita kerja ikut orang, tentu harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Bekerja tentu saja membuat kita bertemu dengan banyak orang dengan berbagai karakternya. Ada teman kerja yang baik namun tak sedikit teman kerja yang memiliki perilaku buruk dan sukanya mengadu domba atau cari muka. Padahal sudah jelas-jelas muka kita ada di depan kan ya.
Tidak jarang seseorang yang berstatus karyawan tidak kuat berada di lingkungan kerja toxic hingga memutuskan untuk resign, padahal belum memiliki bekal tabungan apapun, atau batu loncatan ke tempat kerja lain.
Tapi mau bagaimana lagi, saya tidak bisa menyalahkan jika ada orang-orang yang memiliki keinginan kuat untuk resign dari kantor sementara tak punya pegangan hidup sedikit pun. Terbawa emosi dan pastinya sudah sangat tidak tahan terhadap tekanan kerja di kantonya.
Berbicara mengenai teman kerja yang bermuka dua, saya punya banyak pengalaman dalam menemui karyawan yang seperti itu. Bermuka dua, "ngatok" kalau dalam bahasa Jawa atau menjilat.
Karyawan yang suka bermuka dua biasanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, tanpa peduli terhadap keselamatan teman kerjanya. Ingin amannya sendiri bahkan sampai mengorbankan teman di divisi yang sama misalnya.
Ada beberapa ciri rekan kerja yang bermuka dua, misalnya saja:
- Selalu nampak manis apabila ada pimpinan datang mengecek pekerjaan kita
- Berusaha melemparkan tanggung jawab kerja ke rekan lainnya namun begitu bos meminta hasil, dia akan berdiri paling depan
- Berusaha ikut serta kemanapun pimpinan pergi
- Berusaha selalu memberikan pendapat kepada pimpinan tanpa menghiraukan pendapat rekan kerja yang lain.
Kalau kamu punya rekan kerja yang bermuka dua, maka jangan khawatir. Karena kamu tidak sendiri kok. Di luar sana, ada banyak pegawai yang merasa tertekan secara batin karena memiliki rekan kerja bermuka dua.
Mereka para karyawan yang terpaksa dengan teman kerja bermuka dua, tentu tak punya pilihan lain selain terus bertahan kerja. Tahu sendiri, cari kerja sekarang sulit dan mungkin tak semua orang berani mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.
Bagaimana Bersikap Terhadap Rekan Kerja Bermuka Dua
Kamu yang punya teman kerja bermuka dua alias suka menjilat pimpinan kantor, maka tidak usah berkecil hati. Kita punya trik dan tips agar kamu tetap betah bekerja di kantormu.
1. Bekerja Sesuai Job Deskripsi Saja
Bekerjalah sesuai porsi kerjamu saja. Jika diminta pertimbangan atas suatu hal, baru kamu bisa buka suara dengan mengemukakan pendapat. Namun jika pimpinan tidak meminta saran atau pendapatmu, maka diam memang benar-benar emas.
Datang ke kantor tepat waktu, bekerja sesuai job deskripsi kita ketika awal mula menandatangani kontrak merupakan jalan terbaik apabila tidak ingin berurusan terlalu sering dengan rekan kerja bermuka dua.
2. Jangan Terlalu Dekat Dengan Teman Kerja Bermuka Dua
Kalau misal kita satu divisi dengan teman kerja yang bermuka dua bagaimana? Tetap saling koordinasi saja dengan teman kerja itu tanpa perlu melibatkan komunikasi yang menjurus ke arah pembahasan pribadi.
Terkadang saya menemukan beberapa orang di kantor menjadi sahabat di luar kantor, sehingga ketika mereka terlibat masalah, sulit memisahkan antara hubungan profesional dengan hubungan pribadi.
Maka dari itu saya sarankan agar tidak terlalu dekat dengan teman kerja, kalau bisa semua rekan kerja. Agar ketika kamu tidak sengaja berkonflik, tidak akan menimbulkan rasa tidak enak saat bekerjasama.
Posting Komentar untuk "Teman Kerja Bermuka Dua, Ini yang Harus Dilakukan"