Tips Menikmati Wisata Kuliner
Siapa di sini pembaca blog saya yang suka sekali berwisata kuliner? Kalau iya maka kita satu frekuensi nih, karena saya penggemar wisata kuliner apalagi jika menemukan tempat-tempat makan baru di Surabaya yang layak dicoba.
Apalagi semenjak menggeluti dunia blogger, kamera yang selalu ada di tas ketika makan dan jarang diguakan, sekarang selalu saya letakkan di atas meja tempat makan yang dikunjungi. Hal ini dikarenakan kamera tersebut akan saya gunakan untuk mengambil gambar makanan yang dihidangkan oleh pramusaji. Tentu saja saya akan melarang suami untuk makan dulu karena kalau sudah dimakan, hidangannya jadi tidak estetik lagi untuk difoto, wkwkwk.
Wisata kuliner merupakan salah satu kegiatan mencoba berbagai makanan dari berbagai tempat makan yang berbeda-beda. Dalam satu kota saja kita bisa melakukan wisata kuliner, apalagi kalau sedang berpergian ke luar kota, pasti akan lebih banyak lagi ragam makanan yang bisa kalian cicipi. Seperti yang Travel Blogger Medan inu lakukan ketika mencoba setiap kuliner yang dikunjungi, maka Mbak Suci akan menulis ulasannya di blog. Menarik bukan!
Dengan menulis ulasan setiap kuliner yang kita coba, itu artinya kita turut memberikan informasi kepada para pembaca bagaimana rasa, harga, lokasi serta faktor lainnya terhadap sebuah tempat makan.
Bagi saya, melakukan wisata kuliner memiliki tujuan antara lain:
- Mengusir rasa lapar. Gak munafik, tujuan kita berwisata kuliner tentu saja ingin makan dan kenyang pada akhirnya. Walau pada akhirnya kita mendapati pengalaman makan yang berbeda, anggap saja bonus.
- Mengunjungi suatu tempat makan baru. Jadi sewaktu Bakso Rusuk hadir di kota Pahlawan, saya penasaran donk lalu ajak suami ke tempat itu. Dari situ saya bisa mendapat pengalaman baru makan bakso dengan porsi jumbo.
- Mencoba jenis makanan baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Ketika sistem makan all you can eat belum pernah saya coba, akhirnya saya dan suami penasaran ingin mencobanya. Maklum, saya pribadi belum pernah konsumsi jenis makanan ala ala Jepang. Setelah dicoba, hasilnya tidak mengecewakan juga.
Namun tidak semua kuliner baru akan saya coba. Hal ini dikarenakan:
1. Lokasi yang terlalu jauh
Suami saya sangat suka mencoba kuliner baru. Biasanya dia suka lihat di grup Facebook yaitu Kuliner Surabaya yang berisi rekomendasi tempat makan baru.
Selalu saja ada info baru dari suami jika ada tempat makan yang diminatinya. Namun begitu saya tahu lokasi yang cukup jauh, misalnya di Wiyung, Citraland yang notabene ada di Surabaya Barat, maka saya akan menyerah dan bilang tidak mau ke sana.
Maklum saja, tempat tinggal kami di Surabaya Timur membuat saya enggan untuk pergi ke rumah makan yang berlokasi cukup jauh. Walau jarak di Surabaya bisa dikatakan cukup dekat antar satu wilayah dengan wilayah lainya, namun untuk bisa sampai ke Surabaya Barat bagi saya perlu effort yang agak lebih nih, hahaha.
2. Kurang menyukai jenis makanan yang dijual
Ada beberapa jenis makanan yang kurang saya sukai. Sebut saja lontong kikil, tahu campur dan segala jenis kuliner berbahan dasar kikil gitu deh. Entah kenapa namun saya merasa eneg ketika mengonsumsinya.
Hal ini menyebabkan saya menghindari pergi ke kuliner yang menjual makanan dari bahan dasar tersebut. Ohya, saya juga kurang suka belut kalau tidak digoreng renyah ya. Padahal Surabaya terkenal dengan belut gorengnya.
Bagi kalian yang hobi wisata kuliner, ataupun ingin mencoba bagaimana senangnya bisa berwisata kuliner, maka sedikit tips dari saya agar bisa menikmati berbagai kuliner antara lain:
1. Cari Tahu Mengenai Tempat Makan yang Ingin Dituju
Saat ini mudah sekali lho mencari tahu mengenai informasi dari tempat kuliner yang ingin kita kunjungi, baik itu untuk dikonsumsi atau untuk dijadikan konten, hehehe.
Sebut saja ketika saya mengunjungi rumah makan De Mandailing, yang berlokasi di Jemursari, Surabaya. Tempatnya sangat nyaman sekali untuk makan dan nongkrong. Hanya saja ketika De Mandailing penuh oleh pengunjung, kita harus bersabar menunggu sampai ada pengunjung yang sudah selesai makan.
2. Sesuaikan Dengan Budget
Setelah cari tahu tempat makan yang ingin dituju, tentunya pilih menu sesuai budget. Biasanya kita bisa tahu kisaran harga menu makanan dari netizen nih, wkwkkwkw.
Tapi kalau tidak terlihat kisaran menu, mungkin kita harus antisipasi dana saja apabila melebihi ekspektasi.
Misalnya saya saya pernah punya pengalaman makan di restoran Prima Rasa, dimana nampak dari luar seperti diperuntukkan untuk kalangan menengah ke atas.
Waktu itu saya kepengen banget melipir ke Prima Rasa karena penasaran saja ingin makan di tempat. Biasanya Bos selalu syukuran dengan memesan Ayam Bakar Prima Rasa untuk seluruh karyawan.
Nah, pada saat saya ke Restoran Prima Rasa bersama suami, ketika disodorkan menu, maka saya pun mulai lihat-lihat harga makanan sesuai budget, wkwkwk. Karena tidak ingin menunggu terlalu lama, akhirnya saya pilih saja nasi ayam bakar dan minumannya es teh untuk kami berdua.
Kalau tidak salah waktu itu habis sekitar Rp. 150.000,- untuk dua orang.
3. Menyukai Bahan Dasar Kuliner Tersebut
Seperti yang saya sebutkan di atas, jangan memaksa ingin wisata kuliner di suatu tempat jika kalian tidak suka bahan dasar dari menu yang dijual.
Contoh jika kalian tidak suka dengan bahan dasar terbuat dari kikil atau kambing, ya jangan memaksakan diri makan sate kambing, lontong kikil dan sejenisnya. Dijamin kalian tidak akan menikmatinya. Malah mubazir jatuhnya jika makanan tersebut tidak dimakan.
Saya pribadi lebih suka wisata kuliner seperti aneka ayam geprek, bakso dan mie ayam, penyetan lele dan segala masakan Jawa Timur.
Nah, demikian sedikit tips dari saya untuk kalian yang ingin berwisata kuliner dan menikmati suasananya.
Selamat mencoba!
Dengar kota Surabaya, yang keinget adalah rujak cingur. Duh duh duuh si penggemar rujak ini berasa kena prank waktu pesan rujak cingur yang datang rujak versi orang Surabaya. Sayur mayur siram kuah kacang dan ada cingurnya hahaaa...
BalasHapusDengar kata Surabaya inget Malang dan kota Batu yang sejuk adem. Jadi kangeen ...
Btw, thanks mbk BLnya yaa... ☺️
Tahun lalu acara kantor di Sby, saat nyampe dari bandara kelaparan makan ke foodcourt di mal yang deket hotel. Malah makan coto makassar. Aneh emg saya :D
BalasHapusPoin penting bagi saya jika ingin menikmati wisata kuliner adalah rasa penasaran akan jenis sajian yang saya tuju. Apalagi saat tahu bahwa masakan/makanan yang ingin dicicipi itu jarang ada di lingkungan terdekat, susah untuk didapatkan dan memiliki keunikan tersendiri.
BalasHapus