Memetik Hikmah Dari Sebuah Perjalanan
Tentunya beberapa dari kita pernah melakukan perjalanan, entah itu yang jauh jaraknya atau yang dekat-dekat saja dari rumah. Dari setiap perjalanan yang kita lakukan, baik itu jauh maupun dekat, pastinya akan ada hikmah yang bisa dipetik. Hal ini dikarenakan banyak peristiwa yang kita dapatkan ketika melakukan perjalanan.
Kalau saya sendiri sebisa mungkin akan melakukan pengamatan dari setiap perjalanan yang dilakukan, baik itu dalam kota saja maupun sampai ke tempat terjauh sekalipun. Jadi saya dan suami terkadang menyempatkan waktu untuk hanya sekadar berjalan-jalan mengendarai sepeda motor. Hal ini dikarenakan hanya sepeda motorlah yang kami miliki, hahaha. Tapi saya sangat bersyukur karena dengan naik sepeda motor, saya bisa mengamati secara langsung apa yang terjadi di sekitar kita.
Hikmah Perjalanan Ketika Berkeliling di Dalam Kota Saja
Kalau mengambil hikmah dari perjalanan mengelilingi kota tempat tinggal sih, rasa-rasanya sudah tak terhingga pengalaman yang saya dapatkan. Kadang ada rasa harus melihat berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar saya. Contohnya saja:
- Melihat seorang ibu yang sedang menjajakan dagangannya
Sering saya melihat di pagi hari beberapa ibu yang harus menggendong dagangan Semanggi di punggung mereka. Ibu-ibu tersebut rerata berusia 50 tahun ke atas. Adapun Semanggi merupakan makanan khas dari Jawa Timur, baik Surabaya atau Sidoarjo.
Bagaimana semangat para ibu yang berjualan Semanggi di usia mereka yang tidak muda lagi. Mereka harus naik angkot dari tempat tinggal yang jauh menuju lokasi berjualan. Konon katanya pedagang semanggi tersebut berdomisili di Benowo, Surabaya Barat dan harus berjualan sampai ke Surabaya Timur atau Selatan untuk mendapatkan pembeli.
- Melihat anak kecil yang pergi bersekolah
Setiap pagi tidak jarang saya melihat anak kecil mungkin duduk di bangku SD pergi bersekolah, entah berjalan kaki atau naik kendaraan diantar kedua orang tuanya. Saya jadi ingat masa-masa bersekolah puluhan tahun silam. Terasa berat memang harus bangun pagi dan berangkat sekolah. Namun itulah perjuangan menuntut ilmu yang harus kita lakukan sedari kecil.
- Melihat para petugas kebersihan melaksanakan tugasnya
Suasana ini kerap saya lihat ketika pagi hari berangkat ke kantor, sekitar pukul 07.30 WIB dimana kalau di Surabaya, ada beberapa ruas jalan harus dilakukan penyapuan jalan oleh petugas kebersihan. Pernah beberapa kali saya melihat petugas kebersihan ini menyapu trotoar sejak jam 05.00 pagi.
Walaupun ini adalah kewajiban dari Pemkot Surabaya, namun bagi saya sangat menginspirasi. Tentu saja, karena semangat bangun pagi sejatinya dimiliki oleh semua orang untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
- Melihat di hari Jumat, masyarakat kurang mampu menunggu nasi Jumat Berkah
Dulu saya tak pernah menyadari adanya kegiatan Jumat Berkah ini, sampai kemudian saya lihat dengan mata kepala sendiri ada sebagian masyarakat dhuafa yang tengah menunggu di trotoar untuk mendapat pembagian nasi bungkus dari sekelompok komunitas. Dalam hal ini saya tidak tahu dari komunitas mana saja yang kerap membagikan nasi bungkus.
Lalu di dekat rumah saya, setiap hari jumat ada beberapa orang bergerombol pada pukul 07.30 WIB. Tadinya saya tidak tahu untuk apa mereka bergerombol lalu kemudian saya menemukan gerombolan itu bubar dengan sendirinya setelah ada mobil yang di dalamnya membagikan nasi bungkus.
Sungguh perbuatan yang kelihatannya sederhana namun diharapkan bagi masyarakat yang membutuhkan. Saya sedikit malu, karena beberapa tahun lalu pernah membuat program serupa dengan Ibu namun terputus dikarenakan merasa lelah. Bahkan sampai sekarang saya belum ada rencana untuk membuat nasi bungkus lagi. Padahal sekarang peluang memberi nasi bungkus lebih besar karena di dekat rumah banyak sekali driver ojek online suka nongkrong menunggu penumpang tanpa kepastian.
Hikmah Perjalanan Ketika Travelling ke Luar Kota
Nah, hikmah yang lebih banyak lagi bisa saya dapatkan ketika bepergian ke luar kota. Tentu saja karena suasana di luar kota berbeda dengan tempat tinggal sendiri pastinya. Terkadang kita temui hal-hal yang tidak umum, tidak seperti budaya di kota sendiri.
Beberapa hikmah yang dapat saya petik ketika melakukan perjalanan ke luar kota misalnya:
- Hargai budaya di tempat lain
Dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Mungkin pepatah seperti itu harus kita bawa apabila berkunjung ke daerah lain. Kita harus menghormati budaya dan kebiasaan masyarakat di kota lain apabila sedang berlibur misalnya.
Jangan disamakan budaya kota sendiri dengan budaya di kota lain. Mungkin bagi arek Suroboyo, misuh merupakan sesuatu hal yang jamak. Namun tentu saja tidak mungkin apabila kita misuh di kota Yogyakarta misalnya. Jangankan di Yogyakarta, di kota lain yang terasa asing sekalipun, kita harus menjaga attitude.
- Bersyukur dengan tempat tinggal sendiri
Sering kali saya berpikir, "enak sepertinya jika bisa pindah kota ke kota A atau B." Nyatanya begitu saya lihat di media sosial seperti TikTok misalnya, bagaimana kondisi sebuah kota yang mungkin saya idamkan dan tingkat kejahatan begitu tinggi, seketika itu pula keinginan saya untuk pindah menjadi hilang.
Mungkin kalau kita hanya sekadar berlibur selama beberapa hari di kota lain, akan terasa menyenangkan. Namun begitu kita tinggal untuk selamanya, belum tentu sesuai ekspektasi. Saya pun akhirnya tetap bersyukur sudah tinggal di kota Pahlawan selama 24 tahun.
Penutup
Sejatinya memiliki rasa syukur harus kita lakukan untuk hidup di dunia ini. Banyak hikmah dari setiap peristiwa yang dilihat. Perjalanan ke kota atau negeri orang menyisakan banyak kenangan, namun tetap ambil hikmah positif dari sebuah perjalanan.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Memetik Hikmah Dari Sebuah Perjalanan"