Budaya Kerja yang Harus Dihindari, Jangan Terpengaruh Dengan Lingkungan Tak Baik
Bekerja merupakan salah satu sarana manusia dalam mengaktualisasikan diri mereka. Tidak munafik, bekerja tentu saja untuk mendapatkan uang demi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Saya pun demikian ketika memutuskan untuk bekerja pertama kalinya. Tentu saja agar bisa mendapatkan uang dengan gaji yang diterima.
Terkadang pergaulan di tempat kerja mengharuskan kita mengenal berbagai macam kepribadian orang lain. Mungkin tak sama dengan kepribadian kita, tapi dari merekalah kita belajar untuk memahami karakter orang lain.
Nah, ketika menjadi karyawan tentu saja kita harus mengikuti budaya kerja yang diterapkan oleh perusahaan. Tapi ada kalanya sebagian karyawan justru menciptakan budaya kerja mereka sendiri.
Saya pun merasa selama 12 tahun bekerja, kenapa budaya kerja di kantor sedikit bergeser menjadi kurang baik. Apakah seluruh karyawan sudah berada di zona nyaman, atau memang budaya kerja di sebuah perusahaan akan berubah seiring berjalannya waktu. Sebenarnya tidak juga sih ya.
Jangan Dekat Dengan Budaya Kerja Negatif Berikut
Jika kalian masih ingin terus bekerja di sebuah perusahaan, maka sebisa mungkin berjauhan dengan budaya kerja yang bisa menimbulkan efek negatif.
Berikut budaya kerja negatif yang sebaiknya kita hindari:
1. Sering Datang Terlambat
Apa sedemikian sibuknya kita dengan pekerjaannya rumah tangga, sehingga sering datang terlambat ketika kerja setiap hari.
Kalau saya pribadi bisa dikatakan jarang sekali datang terlambat, malah mendahului karyawan lainnya. Entah kenapa saya paling tidak bisa datang telat, sudah kebiasaan. Bahkan ketika datang ke suatu acara tertentu, saya selalu datang 30 menit sebelum acara dimulai. Sementara peserta lainnya ada yang datang setelah 20 menit acara berlangsung.
Karena datang tepat waktu sudah jadi kebiasaan tentu akan terbawa pada suasana kerja. Bandingkan dengan karyawan yang datang telat dengan segudang alasan. Biasanya sih mereka jadi tidak mood dalam bekerja.
Budaya negatif datang terlambat jangan pernah dilakukan seolah menjadi kebiasaan. Kasihan teman kantor lainnya yang datang on time.
2. Makan Gaji Buta
Makan Gaji buta adalah karyawan yang tidak pernah kerja hampir di sebagian besar waktunya. Entah karena memang tidak ada lagi tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan, atau memang karyawan itu malas. Bisa jadi karyawan tersebut mengandalkan teman kerja yang lain dalam menyelesaikan pekerjaan. Kasihan donk, nanti yang dapat nama bukan rekan kerja yang membantunya, melainkan si penikmat gaji buta.
Saya rasa banyak sekali bisa ditemukan karyawan yang magabut alias makan gaji buta. Itu hak mereka apabila ingin melakukannya. Namun coba kembali introspeksi dan renungkan apakah perbuatan itu terpuji.
Taruhlah kalian kecewa pada perusahaan, namun tidak begitu cara melampiaskan rasa kekecewaan terhadap perusahaan. Kalian bisa kok baik-baik mengutarakan uneg-uneg kepada bagian HRD atau bahkan pada pimpinan perusahaan langsung. Jangan lantas melakukan hal tak terpuji seperti makan gaji buta alias menganggur di perusahaan. Padahal kalian dibayar tepat waktu oleh perusahaan setiap bulannya.
3. Tidak Loyal Terhadap Perusahaan
Tidak loyal pada perusahaan itu banyak macamnya. Tidak jujur juga termasuk tidak loyal lho. Membocorkan rahasia perusahaan juga merupakan tindakan fatal yang dapat merugikan perusahaan tempat kalian bekerja.
Semua perbuatan kalian yang merugikan perusahaan dapat dikatakan sebagai perbuatan yang tidak loyal. Mungkin kalian mendapat keuntungan dari ketidak loyalan tersebut, seperti misalnya mendapat uang ketika membocorkan rahasia perusahaan. Namun coba tanya hati nurani kalian, apakah perbuatan tersebut layak untuk dilakukan? Biar bagaimanapun juga perusahaan tempat kalian bekerja telah memberikan hak kalian sebagai karyawan setiap bulannya. Terlepas dari apapun yang membuat karyawan kecewa, namun tak seharusnya membocorkan rahasia perusahaan.
Saya punya cerita dari teman dimana dia punya rekan kerja yang suka mencuri sisa bensin di perusahaan tempat mereka bekerja. Padahal si oknum itu telah bekerja selama lebih dari 10 tahun tapi masih berusaha mencuri apa yang jadi hak perusahaan. Miris sekali dengan yang dilakukan oleh oknum karyawan itu. Pengabdiannya ternyata tidak setulus dugaan teman saya sehingga tentu saja loyalitasnya seolah percuma.
Karyawan yang tidak loyal terhadap perusahaan banyak sekali penyebabnya, misalnya saja merasa tidak diapresiasi oleh perusahaan, memang sudah sifat dasarnya yang tidak loyal bekerja dimanapun, bahkan karena dilatarbelakangi kebutuhan ekonomi.
Seorang teman yang sering mendapat kekerasan verbal dari suaminya mengakui bahwa terkadang suaminya sering mencuri lebihan BBM di kantor demi untuk menutupi kebutuhan hidup. Duh, miris sekali mendengarnya.
Penutup
Menjadi manusia itu sebaiknya berada di titik yang seimbang. Begitu pula ketika kita bekerja di sebuah perusahaan. Terlalu memforsir diri dengan pekerjaan itu kurang baik, kalian butuh ruang untuk isitrahat dan berkumpul bersama keluarga. Namun jika kinerja kalian buruk di kantor justru itu lebih tidak baik lagi. Biar bagaimanapun, tempat kerja kalian saat ini yang menjadi perantara Tuhan untuk memberikan rezekinya agar bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Mari kita ciptakan budaya kerja yang positif, agar keberkahan dalam hidup senantiasa terjaga. Sebagai karyawan kita harus bisa mengelola emosi agar pekerjaan pun bisa terselesaikan dengan baik.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Budaya Kerja yang Harus Dihindari, Jangan Terpengaruh Dengan Lingkungan Tak Baik"