Pengalaman Pergi ke Jombang Naik Komuter
Saya punya keinginan semenjak resign dari pegawai kantoran, untuk bisa menyempatkan waktu jalan-jalan bersama suami ke beberapa kota di Jawa Timur. Tak perlu menginap karena saya tidak tega meninggalkan ibu yang sudah menginjak lansia di rumah.
Nah, pengalaman pertama saya bersama suami adalah pergi ke Jombang naik komuter. Beneran asyik banget deh! Kalian warga Surabaya wajib coba karena meskipun seharian penuh, saya sangat menikmati perjalanan ke Jombang.
Dan tujuan utama saya sebenarnya hanya alun-alun Jombang. Jadi ceritanya tahun 2018 saya pernah ke Jombang bertemu dengan teman kuliah yang kebetulan berdomisili di kota tersebut. Saya naik komuter yang harga tiketnya Rp. 12.000,- saja. Perjalanan selama 1 jam 21 menit menurut saya sangat menyenangkan hingga akhirnya saya terpikir untuk mengajak suami ke Jombang menggunakan komuter.
Ke Jombang Naik Komuter, Cukup 2 Jam Saja
Jadi sebelum saya membeli tiket kereta api ke Jombang, saya unduh terlebih dahulu aplikasi KAI Access. Mengingat tiket komuter antar kota hanya bisa dibeli secara online melalui KAI Access, ya mau tidak mau saya harus punya aplikasinya.
Sekarang kita bisa isi deposit di KAI Access, jadi sewaktu-waktu ingin beli tiket kereta api dadakan bisa banget lho tanpa harus transfer-transfer dulu. Nah, saya pilih jadwal tiket komuter ke Jombang yang berangkatnya jam 8.26 WIB saja. Kata suami biar tidak terburu-buru berangkat dari rumah. Kami berangkat dari stasiun Wonokromo.
Nama keretanya menuju Jombang adaah Dhono Penataran dimana harga tiketnya Rp. 12.000,- saja. Tempat duduknya berhadap-hadapan dengan dua orang penumpang lainnya. Jadi kami duduk bersama sepasang suami istri yang berusia di kisaran 60 tahunan.
Bagi saya tak masalah harus duduk berhadap-hadapan karena jarak dekat saja. Kalau harus menempuh perjalanan jarak jauh, sepertinya saya akan berpikir dua kali mengambil tempat duduk yang berisi 4 orang.
Ohya, bagi kamu yang ingin naik komuter ke Jombang, pastikan pilih gerbong paling depan saja ya. Biar tidak terlalu capek karena gerbong paling belakang lumayan jauh juga jalannya. Kesalahan saya adalah ketika membeli tiket komuter terlalu mepet dengan hari keberangkatan sehingga terpaksa dapat gerbong paling belakang.
Saya sarankan buat kamu yang ingin pergi ke Jombang, beli tiket jauh-jauh hari saja agar bisa dapat kursi di gerbong depan. Lalu ketika naik ke dalam gerbong kereta api, jarak antara tangga dan bibir gerbong agak tinggi, jadi mending pakai pakaian yang nyaman dan bisa gerak luwes saja.
Di dalam komuter juga dijual aneka camilan, minuman hingga makanan berat. Ada nasi pecel juga lho dijual di dalam komuter. Saya sebenarnya ingin beli nasi pecelnya tapi ingat kalau kami mau hunting kuliner di Jombang akhirnya engga jadi deh.
Sampai di Jombang, Ngapain Aja?
Setelah sampai di Jombang, saya dan suami langsung turun dari kereta dan sempat melihat-lihat stand apa saja yang menjual makanan di stasun Jombang. Di stasiun Jombang ada gerai Alfa Ekspres dan juga CFC atau California Fried Chicken. Ketika saya dan suami akan kembali ke Surabaya, kami menyempatkan makan di CFC serta membeli minum di Alfa Express.
Saya dan suami segera menyeberang menuju ke arah Alun-Alun kota Jombang. Memang saya sengaja ajak suami untuk "pemanasan" travelingnya di Alun-Alun Jombang saja dulu sebelum nanti kami berniat kembali lagi ke Jombang untuk berjalan-jalan lebih jauh.
Nah, sebelum kami nongkrong di Alun-Alun Jombang, saya minta untuk ke Masjid Agung Baitul Mukminin terlebih dahulu, karena ingin ke toilet. Maklum, perjalanan dua jam membuat saya kebelet buang air kecil, hahaha.
Setelah dari toilet, kami pun mulai berjalan mengelilingi Alun-Alun kota Jombang. Sebenarnya agak melelahkan juga karena hampir satu lapangan kami kelilingi namun karena memang sudah niat ya saya lakoni saja.
Jadi ternyata Alun-Alun kota Jombang itu ramai juga lho di saat weekdays. Cuma ramainya lebih banyak anak-anak TK dan PAUD donk, wkwkwk. Hal ini dikarenakan ternyata di Alun-Alun Jombang ada playgroundnya juga sehingga anak-anak bisa bermain sepuasnya.
Yang membuat kurang nyaman ketika berada di Alun-Alun pada jam 11 siang tentu saja terik matahari yang buat jadi panas dan silau. Untungnya pas saya dan suami ke Jombang dan nongkrong di Alun-Alun, cuaca agak mendung sehingga kami bisa duduk-duduk di pinggi alun-alun lebih lama.
Di Alun-Alun Jombang ada banyak pedagang kaki lima yang menjual aneka camilan dan juga minuman. Kebetulan saya beli corn dog ala-ala yang harganya sepuluh ribu rupiah per tusuk. Beberapa pedagang berkeliling menjajakan dagangan mereka. Namun ada juga pedagang yang mangkal seperti tukang bakso dan mie ayam.
Ketika waktu sudah menujukkan pukul 11.45 WIB, saya pun mengajak suami cari makan siang. Tadinya kami mau makan di sekitar Alun-Alun Jombang saja namun karena rasa ingin tahu akhirnya kami berjalan menuju Sekolah Dasar Negeri Jombatan, Jombang.
Terkejutlah kami melihat sederet pedagang kaki lima memenuhi pinggir jalan di Jl. KH. A. Dahlan tersebut. Ada nasi pecel, cilok, pentol, mie ayam, pentol bakar dan masih banyak lagi jajanan kali lima yang bisa dibeli.
Untuk makan siang saya mampir ke salah satu warung ayam geprek yang berada di sebuah bangunan. Cukup lama kami makan sambil menunggu waktu kepulangan menuju Surabaya. Pulangnya saya beli pentol bakar donk karena penasaran kok harganya murah yaitu seribu rupiah per tusuk.
Rasanya kalau mau mengikuti hawa nafsu, saya bakal borong semua jajanan yang ada di sepanjang jalan Jl. KH. A. Dahlan tersebut. Apalah daya, saya tidak bawa ransel karena suami melarang. Dikira karena perjalanan kami sangat singkat dan suami beranggapan tidak ada yang bisa dibawa untuk oleh-oleh ke Surabaya. Ternyata perkiraan suami meleset donk.
Untuk jadwal pulang ke Surabaya, kami ambil di pukul 13.10 dari Jombang dan sampai di Wonokromo pukul 14.44 agar tidak terlalu malam saja. Sekitar pukul 12.30 saya dan suami pun berjalan menu stasiun Jombang. Sambil menunggu waktu, saya sempatkan untuk mengambil beberapa video sekitar Alun-Alun Jombang.
Sesampainya di stasiun Jombang, saya beli beberapa oleh-oleh untuk ibu. Suami pun pengen makan chicken strip di CFC, karena katanya dia udah lama banget tidak makan chicken strip, wkwkwk. Akhirnya kami pun menunggu waktu sambil nongkrong di CFC.
Karena waktu keberangkatan masih cukup lama, akhirnya suami sholat Dhuhur dulu di musholla yang ada di stasiun. Ternyata di dalam stasiun Jombang ada banyak murid TK yang hendak pulang ke Mojokerto. Usut punya usut ternyata para murid TK itu sedang darmawisata satu sekolah dengan didampingi oleh guru dan orang tua.
Ternyata yang saya temui di Alun-Alun Jombang itu ya para murid TK yang bersekolah di Mojokerto.
Penutup
Sejujurnya sangat disayangkan ketika di Jombang saya tidak banyak mengambil foto dan hanya video saja. Dan juga destinasi kami hanya ke Alun-Alun Jombang, sehingga kurang puas dalam mengeksplore kota tersebut.
Namun memang seperti yang saya niatkan dari awal, saya ingin melakukan "pemanasan" dulu dengan hanya nongkrong di Alun-Alun Jombang sambil mengajak suami.
Semoga next time saya bisa pergi ke Jombang lagi.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Pergi ke Jombang Naik Komuter"