Ingin Wisata Religi di Surabaya, Kunjungi 3 Masjid Ikonik Ini
Surabaya sebagai ibukota terbesar kedua setelah Jakarta tentunya memberikan keunikan tersendiri dalam hal kuliner dan juga destinasi wisatanya. Destinasi wisata tidak harus berhubungan dengan wahana permainan atau wisata alam kan. Bahkan wisata religi pun bisa kita lakukan jika tujuannya ingin mengeksplor beragam tempat ibadah di Surabaya yang memiliki sejarah.
Ada beberapa manfaat ketika kita melakukan wisata religi, diantaranya:
- Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Kepada Tuhan
Biasanya jika saya pergi ke masjid yang sering dikunjungi oleh para warga untuk wisata religi, saya sempatkan untuk sholat dan juga berdoa. Saya menganggap belum tentu saya bisa kembali lagi ke masjid tersebut karena lokasinya yang jauh dari rumah.
- Mempererat Silaturahmi
Ketika melakukan wisata religi, pasti kita akan bertemu dengan para pengunjung lainnya. Meskipun tidak saling kenal, namun kita memiliki misi yang sama ketika berkunjung ke destinasi wisata resili tersebut.
Jika berkunjug bersama keluarga atau kerabat, diharapkan ketika sedang melakukan wisata religi dapat lebih meningkatkan silaturahmi.
- Menemukan Ketenangan Batin
Melakukan wisata religi pastinya akan pergi ke suatu tempat yang berhubungan dengan agama yang kita anut. Seperti berkunjung ke masjid atau makam para Wali Songo. Dengan mengunjugi
Beberapa destinasi wisata religi dari berbagai agama yang biasa dikunjungi oleh masyarakat Indonesia antara lain:
- Masjid-masjid ikonik yang ada di Indonesia
- Makam Para Wali Songo
- Goa Maria Sendangsono, Yogyakarta
- Maha Vihara Mojopahit, Mojokerto
- Candi Borobudur, Magelang
- dan masih banyak lagi destinasi wisata religi di Indonesia
Pada kesempatan kali ini saya ingin menulis tentang 3 masjid di Surabaya yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata religi bagi kalian yang kebetulan sedang liburan di Surabaya. Hal ini dikarenakan 3 masjid tersebut memiliki sejarahnya masing-masing.
Wisata Religi ke 3 Masjid di Surabaya
1. Masjid Nasional Al Akbar
Siapa yang tidak tahu dengan Masjid Al Akbar. Masjid ini merupakan masjid terbesar kedua setelah masjid Istiqlal yang ada di Ibukota. Masjid Al Akbar dibangun pada tahun 1995 tepatnya pada tanggal 4 Agustus. Diresmikan pada 10 November 2000 oleh Presiden Republik Indonesia ke-4, KH Abdurrahman Wahid.
Kubah Masjid Al Akbar memiliki keunikan jika kamu melihat lebih detail, yaitu berbentuk menyerupai setengah telur. Masjid Al Akbar memiliki menara yang tingginya 99 meter, yang merupaka representasi dari Asma'ul Husna.
Lokasi Masjid Al Akbar berada di jalan Masjid Al Akbar Timur nomor 1 Surabaya dimana cukup strategis dan mudah dijangkau, baik oleh warga Surabaya maupun warga yang berasal dari Sidoarjo.
Meskipun begitu, masyarakat yang sudah berkunjung ke Masjid terbesar di Surabaya ini berasal dari berbagai wilayah, tidak hanya Surabaya dan Sidoarjo.
Pada bulan Ramadan, biasanya diadakan bazar Ramadan di kawasan Masjid Al Akbar. Bahkan pada bulan Ramadan, BPP (Badan Pelaksana Pengelola) Masjid Al Akbar bisa membagikan sekitar 1.500 sampai 2.000 takjil bagi para jamaah yang berbuka puasa di sana.
Tidak hanya itu, di Masjid Al Akbar ini terdapat dua Grand Ballroom yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan dan acara besar lainnya. Saya pernah menghadiri seminar Festival Ekonomi Syariah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di salah satu Grand Ballroomnya.
Ohya, kita bisa lho naik ke Menara Masjid Al Akbar dan menikmati view kota Surabaya dari ketinggian 99 meter. Cukup membayar Rp. 10.000,- untuk orang dewasa dan Rp. 7.000- untuk anak-anak, kalian sudah bisa melihat keindahan kota Surabaya di ketinggian.
Wisata menara Masjid Al Akbar ini buka dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB sehingga jika melebihi jam yang dtentukan, kalian tidak bisa naik ke atas menara.
2. Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya
Masjid ikonik lainnya yang ada di Surabaya adalah Masjid Muhammad Cheng Ho atau biasa disebut dengan Masjid Cheng Ho. Masjid ini berlokasi di Jalan Gading nomor 2 Surabaya.
Sama halnya dengan Masjid Al Akbar yang memiliki sejarah pendirian, maka Masjid yang bernuanasa Tionghoa ini juga punya latar belakang sejarah. Masjid ini dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, dimana beliau merupakan laksamana dari Tiongkok yang menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Bentuk Masjid Cheng Ho jika diperhatikan dengan seksama maka terlihat menyerupai kapal dan terdapat ornamen khas Tingkok Klasik seperti relief naga dan patung singa. Sayang sekali ketika saya mengunjungi Masjid Cheng Ho, tidak bisa masuk ke dalamnya karena sedang diadakan kajian dan dihadiri oleh ratusan jamaah yang memadati area dalam dan juga luar masjid. Beruntung saya masih bisa duduk di antara para jamaah meskipun di area luar masjid.
Bagi kalian yang ingin melakukan wisata religi ke Masjid Cheng Ho, mungkin bisa mengguakan kendaraan pribadi atau transportasi online. Hal ini dikarenakan Masjid Cheng Ho terletak di wilayah yang mungkin kurang strategis, namun mudah dijangkau apabila menggunakan Google Maps.
3. Masjid Agung Sunan Ampel
Siapa warga Surabaya yang tidak tahu dengan Masjid Agung Sunan Ampel, dimana merupakan peninggalan dari Wali Songo yaitu Sunan Ampel. Masjid Ampel didirakan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Berlokasi di Jl. Ampel Masjid nomor 53 Surabaya, bisa dikatakan Masjid Ampel tak pernah sepi dari jamaah yang ingin sholat ataupun berziarah ke makam Sunan Ampel.
Di jalan menuju Masjid Ampel, kalian bisa menemui pasar wisata Ampel dimana banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam produk seperti busana muslim, kurma, Al Qur'an, masakan khas Timur Tengah dan masih banyak lagi pedagang lainnya.
Bisa dibilang keberadaan pedagang kaki lima di pasar wisata Ampel bisa menjadi destinasi wisata kuliner dan juga wisata shopping bagi para pengunjung yang ingin berziarah ke Makam Sunan Ampel. Bagi pengunjung yang berasal dari luar Surabaya biasanya akan membeli oleh-oleh di Pasar Ampel untuk dibawa ke daerah asal mereka.
Adapun makam Sunan Ampel berada di dalam area Masjid Ampel dan Kampung Arab. Biasanya menjelang bulan Ramadan, makan Sunan Ampel banyak dikunjungi oleh para peziarah yang ingin berziarah ke malam salah satu Wali Songo tersebut.
Bagi kalian yang ingin berkunjung ke makam Sunan Ampel dan masjid Ampel, harus memarkirkan kendaraannya terlebih dahulu di depan gang perkampungan yang mengelilingi area masjid. Lalu para pengunjung akan berjalan kaki melewati rumah penduduk kurang lebih 500 meter untuk bisa sampai ke area Masjid Ampel.
Di area masjid, akan ada petunjuk arah bagi kalian untuk menuju makam Sunan Ampel. Insha Allah tidak akan tersesat karena bisa berjalan bersama para peziarah lainnya.
Penutup
Melakukan wisata religi ke beberapa masjid ikonik di Surabaya tentu memberikan pengalaman tersendiri yang tidak akan saya lupakan. Bahkan saya ingin kembali mengulangi wisata religi tersebut terutama di momen tertentu, misalnya ketika bulan Ramadan atau ketika di malam takbiran menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kalian warga Surabaya, apa sudah pernah mengunjungi 3 masjid di atas yang saya sebutkan?
Posting Komentar untuk "Ingin Wisata Religi di Surabaya, Kunjungi 3 Masjid Ikonik Ini"